Sabtu, 31 Agustus 2013

never.tired

I never tired writing about you
I write about you just to tell you that you are more than beautiful for me.
I write about you just to keep you in my mind, in my life. Maybe that’s the only thing I could do to keep you around me.
Writing about you is the only thing that keep me away from insanity. At least, I stay at the ‘delusionally unwell’ level.
I make beautiful writings I could ever done about you just to remind me you’re the best thing ever happened to my life.
Writing about you is just about reading all the memories with you, and whispering all my hopes to you.
I write about us because I’m afraid that you will erase all the memories. And I’m too afraid there will be no “us” at all.

untittled

Terima kasih sudah menyajikan cinta yang begitu nyaman.
Terima kasih sudah manangkapku yang terjatuh. Membangunkanku lagi. Kemudian menjatuhkan hati. Dan mendaratkannya di bantalan kasih seindah dunia peri.
Terima kasih sudah menyelamatkan rasa yang hampir tenggelam, dengan hadir dalam hidupku walau penuh lebam.
Terima kasih sudah menyeka luka, sehingga senyum itu muncul lagi terlihat di air muka.
Terima kasih sudah menjadi penawar harap yang dulu mulai memudar.
Terima kasih karena membiarkan aku belajar, meski aku tak pernah merasa cukup.

Sebuah impian bisa terbangun di suatu pagi dengan parasmu di sampingku, setelah berebut selimut di malam penuh kabut.
Kelak kau akan terjaga karena sinar matahari yang masuk seraya aku membuka jendela, dan melayangkan sebuah kecupan di mata.
Aku selalu memimpikan denting adukan sendok di secangkir teh hangat, lengkap dengan senyum manismu yang kunantikan dengan sangat.
Iya itu aku..
Aku seorang perencana itu. Aku seorang pemimpi itu. Itu tugas dan naluriku. Kamu, navigator andal paling manis yang siaga menyadarkan bahwa semesta tak melulu sesuai dugaan.
Aku menganggap diri ‘the woman with the plan’, terlalu pemikir. Tapi kamu selalu mengingatkanku semuanya lebih indah mengalir.
"Menunggu yang tidak pasti itu melelahkan. Tapi menghadapi dunia yang tidak menentu, denganmu aku ingin terkejut bersama."
Aku terlalu takut kehilangan. Namun kamu meyakinkan, bahwa yang bersama kita saat ini adalah yang dianugerahkan.
Aku bersikeras masa depan bisa direncanakan. Kamu mengingatkanku takdir tak bisa dielakkan.
Waktu paling berharga adalah saat ini dan kamulah yang paling berharga, karena masih bersamaku sampai kini. Katamu, masa depan tak pernah pasti. Tapi yang pasti aku hanya ingin memastikanmu menjadi masa depanku. Itu pasti.
Terima kasih sudah mengajarkanku bahwa mencinta itu berarti juga mengingatkan. Tetaplah saling menggenggam tangan. Dan sekali lagi, mari kita terkejut berdua, menghadapi dunia yang tidak menentu akhirnya… sampai kita renta.

Ini tentang cerita cinta yang biasa saja. Tentang seorang wanita yang mencinta dengan biasa. Sebiasa ia bernapas. Saking terbiasa, hingga akhirnya sang wanita tak bisa hidup tanpanya.