Tak ada lagi kamu yang mengisi inbox hape ku. Tak ada lagi sapamu sebelum tidur menyapa telingaku. Tak ada lagi kebiasaanmu yang menemani malamku. Tak ada lagi suaramu yang meredam semua kesedihan. Tanpamu...... Semua berbeda dan tak lagi sama.
Aku membuka mata dan berharap hari hariku berjalan seperti biasa, walau tanpamu, walau tak ada lagi kamu yang memenuhi hari hariku. Seringkali aku terbiasa melirik handphone-ku. namun tak ada lagi ucapan selamat pagi darimu dengan beberapa emote kiss yang menceriakan hariku. Pagi yang berbeda. ada satu yang hilang.
Aku bercermin, aku memperhatikan setiap lekuk wajah dan tubuhku. Aku tak mengenal sosok dalam cermin itu. Tak ada aku dalam cermin itu yang kuperhatikan sejak tadi. Aku berbeda dan tidak lagi mengenal siapa diriku. Seseorang yang ku kenal dalam tubuh ini hilang setelah kepergianmu. Entah bagaimana caranya mengembalikan sosok yang kukenal itu ke dalam tubuhku !
Ingin rasanya aku melempar segala macam benda agar bisa memecahkan cermin itu. Agar aku tak bisa melihat diriku yang tak ku kenal. Agar aku tak perlu menyadari perubahan yang begitu besar terjadi setelah kehilanganmu. Aku bisa berhenti mempercayai cinta Jika sering tenggelam dalam frustasi cinta seperti ini. Siksaan mu terlalu besar untukku, aku terlalu lemah untuk merasakan sakit yang kau sebabkan.
Bagaimana mungkin aku bisa menemukan yang lebih baik jika aku pernah memiliki yang terbaik ? Bagaimana mungkin aku bisa menemukan yang lebih sempurna jika aku pernah memiliki yang palung sempurna ?
Aku benci pada perpisahan ! Entah mengapa dalam peristiwa itu harus ada yang terluka. Sementara yang lainnya bisa saja bahagia ataupun tertawa. Kamu tertawa dan aku terluka.
Aku menangis sejadi jadinya! Sedalam dalamnya atas dasar cinta, Kamu tertawa sekeras kerasnya, sekencang kencangnya atas dasar..............entah harus kusebut apa !
Aku tak mengerti jalan pikiranmu yang terlampau rumit itu. Aku merasa sangat kehilangan, sementara kau dalam hitungan hari telah menemukan yang baru. Bagaimana mungkin aku harus menyebut semua adalah wujud kesetiaan ? Begitu sulitnya aku melupakanmu, dan begitu mudahnya kamu melupakanku. Inikah caramu menyakiti seseorang yang tak pantas kau lukai ?
Jam berganti hari, tetap berputar. Aku jalani hidupku tentu saja tanpamu. Kamu lanjutkan hidupmu tentu saja dengan dia ! Aku tak menyangka begitu mudahnya kau menemukan pengganti ! Aku hanya ingin tau isi otakmu saja. apa kamu tak pernah memikirkan mendung yang semakin menghitam dihatiku ? mungkin saja kamu tak punya otak. atau tak punya hati ?
Tak banyak hal yang bisa kulakukan, selain mengikhlaskan. Tak ada hal yang mampu kuperjuangkan, selain membiarkanmu pergi dan tak berharap kamu menorehkan luka lagi. Aku hanya berusaha menikmati luka. hingga aku terbiasa dan menganggapnya tak ada. Kepergianmu yang tak beralasan. kehilangan yang begitu menyakitkan dan akan kunikmati sakitnya.
Aku mulai suka air mata yang jatuh untukmu. Aku mulai menikmati saat saat nafasku sesak saat meningatmu. Aku mulai jatuh cinta pada sakit yang kau berikan ini.
Terimakasih,
Dengan luka seperti ini,
Dengan rasa sakit sedalam ini.
Aku jadi tambah sering menulis,
Lebih banyak dari biasanya.
Aku percaya, Khalil gibran butuh rasa sakit agar ia bisa menulis banyak hal.
Sama sepertiku..butuh rasa sakit biar lancar menulis terutama menulis dan bercerita tentangmu.
Astrid Np♥
Aku membuka mata dan berharap hari hariku berjalan seperti biasa, walau tanpamu, walau tak ada lagi kamu yang memenuhi hari hariku. Seringkali aku terbiasa melirik handphone-ku. namun tak ada lagi ucapan selamat pagi darimu dengan beberapa emote kiss yang menceriakan hariku. Pagi yang berbeda. ada satu yang hilang.
Aku bercermin, aku memperhatikan setiap lekuk wajah dan tubuhku. Aku tak mengenal sosok dalam cermin itu. Tak ada aku dalam cermin itu yang kuperhatikan sejak tadi. Aku berbeda dan tidak lagi mengenal siapa diriku. Seseorang yang ku kenal dalam tubuh ini hilang setelah kepergianmu. Entah bagaimana caranya mengembalikan sosok yang kukenal itu ke dalam tubuhku !
Ingin rasanya aku melempar segala macam benda agar bisa memecahkan cermin itu. Agar aku tak bisa melihat diriku yang tak ku kenal. Agar aku tak perlu menyadari perubahan yang begitu besar terjadi setelah kehilanganmu. Aku bisa berhenti mempercayai cinta Jika sering tenggelam dalam frustasi cinta seperti ini. Siksaan mu terlalu besar untukku, aku terlalu lemah untuk merasakan sakit yang kau sebabkan.
Bagaimana mungkin aku bisa menemukan yang lebih baik jika aku pernah memiliki yang terbaik ? Bagaimana mungkin aku bisa menemukan yang lebih sempurna jika aku pernah memiliki yang palung sempurna ?
Aku benci pada perpisahan ! Entah mengapa dalam peristiwa itu harus ada yang terluka. Sementara yang lainnya bisa saja bahagia ataupun tertawa. Kamu tertawa dan aku terluka.
Aku menangis sejadi jadinya! Sedalam dalamnya atas dasar cinta, Kamu tertawa sekeras kerasnya, sekencang kencangnya atas dasar..............entah harus kusebut apa !
Aku tak mengerti jalan pikiranmu yang terlampau rumit itu. Aku merasa sangat kehilangan, sementara kau dalam hitungan hari telah menemukan yang baru. Bagaimana mungkin aku harus menyebut semua adalah wujud kesetiaan ? Begitu sulitnya aku melupakanmu, dan begitu mudahnya kamu melupakanku. Inikah caramu menyakiti seseorang yang tak pantas kau lukai ?
Jam berganti hari, tetap berputar. Aku jalani hidupku tentu saja tanpamu. Kamu lanjutkan hidupmu tentu saja dengan dia ! Aku tak menyangka begitu mudahnya kau menemukan pengganti ! Aku hanya ingin tau isi otakmu saja. apa kamu tak pernah memikirkan mendung yang semakin menghitam dihatiku ? mungkin saja kamu tak punya otak. atau tak punya hati ?
Tak banyak hal yang bisa kulakukan, selain mengikhlaskan. Tak ada hal yang mampu kuperjuangkan, selain membiarkanmu pergi dan tak berharap kamu menorehkan luka lagi. Aku hanya berusaha menikmati luka. hingga aku terbiasa dan menganggapnya tak ada. Kepergianmu yang tak beralasan. kehilangan yang begitu menyakitkan dan akan kunikmati sakitnya.
Aku mulai suka air mata yang jatuh untukmu. Aku mulai menikmati saat saat nafasku sesak saat meningatmu. Aku mulai jatuh cinta pada sakit yang kau berikan ini.
Terimakasih,
Dengan luka seperti ini,
Dengan rasa sakit sedalam ini.
Aku jadi tambah sering menulis,
Lebih banyak dari biasanya.
Aku percaya, Khalil gibran butuh rasa sakit agar ia bisa menulis banyak hal.
Sama sepertiku..butuh rasa sakit biar lancar menulis terutama menulis dan bercerita tentangmu.
Astrid Np♥
Tidak ada komentar:
Posting Komentar